CEGAH POLIO DENGAN PEMBERIAN VAKSIN POLIO PADA BALITA

Vaksin polio adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit polio, yaitu penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan atau bahkan kematian. Vaksin polio bekerja dengan cara mengenalkan virus polio yang tidak aktif ke dalam tubuh, sehingga tubuh dapat memproduksi antibodi untuk melawan virus tersebut. 

 

Vaksin polio tetes (OPV)

Vaksin polio suntik (IPV)

Dosis

4 kali, di usia 1, 2, 3, 4 bulan

2 kali, di usia 4 dan 9 bulan

Vaksin polio merupakan salah satu imunisasi wajib bagi bayi, selain vaksin hiB, DPT, dan hepatitis B. Vaksin polio juga bisa diberikan sebagai booster saat anak berusia 5 tahun. 

Efek samping vaksin polio biasanya minimal, dan yang sering dilaporkan adalah: Demam, Nyeri kepala, Lemas, Nyeri atau bengkak kemerahan pada lokasi suntikan, Nyeri otot. 

Polio tidak bisa diobati, sehingga imunisasi polio sangat penting untuk dilakukan. Ancaman polio menjadi besar jika cakupan vaksinasi polio rendah. 


UPTD Puskesmas Taman Krocok melalui perawat dan bidan desa memberikan vaksinasi Polio saat posyandu Balita di Desa Kemuningan.

Share Berita Ini